ku kan tetap memnggil namamu Dalam gelapnya siang dan terangnya malam
Ku kan tetap bernyanyi untukmu Takala menuruni bukit dan mendaki ke lembah.
Dan...kukan tetap tegar Dalam semangat yang lunglai dan ku akan tetap tersenyum dalam getir jiwa yang tersayat
Dalam sepinya malam ini Kutulis puisi ini Menyatu dalam kenangan Seakan menjadi lautan kisah Yang mulai berlayar bersama jiwaku
Tuk pulang kembali Dalam indahnya tawa Dan beningya air mata Terlukis dalam kenangan abadi Seabadi rindu yang menggetir
Lereng bukit, Selasa 27 September 2016