Minggu, 16 Februari 2014

PERJALANAN INI

Perjalanan ini
Adalah ziarah cinta nan  abadi
Dalam pekatnya kabut menantang pandang
Dalam derasnya hujan tercurah menerpa
Dalam pekatnya malam melilit kesendirian

Perjalanan ini
Adalah pertarungan jiwa merebut kemenangan
Memeluk seonggokan kesetiaan menanti
Membingkai seuntaian harapan yang terus bernyala
Memantul bisikan kalbu pasti teraih
Dekapan kasih yang terus mengalir

Kabut ini pekat menentang
Hujan ini deras menerjang
Angin ini kencang menerpa
Dingin ini tajam menerobos
Kesendirian lilit memasung

Tak akan bendung langkahku terus menapak
Taka akan surut gelora jiwaku terus bertarung
Taka aka gentar semangatku terus berkobar
Tak akan memudar sinar cinta yang terus benderang

Pada kabut yang pekat menentang
Kulihat lambaian cintamu membelah
Menuntun mersah langkahku mengayun
Pada curahan hujan yang menerjang
Kurasakan teduhan kesetiaanmu memayung
Pada sela-sela angin yang menerjang
Kudengar pekikan dukunganmu menggelegar
Dalam dingin yang tajam menerobos
Kurasakan dekapan kemesraanmu menghangat
Dalam kesendirian yang memasung
Kurasakan tanganmu hatimu mesrah memegang pundak
Berbisik tak pernah jauh dariku

Perjalanan ini
Menuju dirimu,....dirimu
Satu dalam Juang
Merebut medali cinta nan abadi
Mengalung sepanjang Ziarah

(Kisah Perjalanan Watu Lanur-Ruteng, 14  Februari 2014)

Tidak ada komentar: