Rabu, 04 Desember 2013
DESEMBERKU TANPA KELABU
Kusampai juga di gerbang
Desember
Akhir selusin purnama
berlalu
Memahat jejak sepanjang tapak-tapak Ziarah
Melukis wajah pada buah-buah
karya
Merenda jiwa pada
bibir-bibir tersenyum
Bersama rintik-rintik hujan
menetes
Kutabur bulir-bulir benih
harapan baru
Pada ladang juang membentang
Antara hatiku ...hatimu
Bersama alunan nada
berkumandang
Kutebarkan seberkas angan
melambung
Kupundakan seberkas
keberanian
Kugendong seonggokan
kemampuan
Kumekarkan seulas senyum kepastian
Langkahku kan pasti takan
gontai
Desemberku kan berlalu tanpa
kelabu
Cintamu kugapai .....tak
akan gadai
Hatiku ..hatimu, terpaut
tanpa ragu
Kasihku..kasihmu menyatu
Dibilik bambu lereng bukit
Rabu, 20 November 2013
MALAM DINGIN
Dinginnya malam ini
Melilit jemari menari di atas deretan aksara
Terus memahat kisah
Pada tonggak-tonggak terpanjang
Antara lalu dan nanti
Dinginnya malam ini
Hangat melingkar tubuh yang tegap bersimpuh
Pada bangku tua sudut kamar
Merenda rindu melangit
Menggenggam cahaya bintang
Dinginnya malam ini
Erat merangkul hati yang galau
Bertanya pada malam bisu
Bungkam sejuta jawaban teraih
Terpantul dalam kesendirian memagut
Dinginnya malam ini
Memanggilku kembali
Tuk terus melukis wajah
Dengan kanfas yang terpampang menantang
Terus menjejak di lereng bukit
Jumat, 08 November 2013
ZIARAH
Ziarah ini
Adalah bulir-bulir impian yang terus melangit
Terpatri pada gelora jiwa yang terus berkelana
Terpahat pada dinding tapak yang terus melangkah
Terpantul dalam sinar mata yang pesona
Ziarah ini
Adalah lukisan kisah anak petualang
Berpacu dalam waktu yang datang dan pergi
Beradu dalam kesempatan yang menghimpit
Berlari mengejar batas yang tak pernah sampai
Ziarah ini
Adalah untaian bibir berujud
Dalam guman senja menjelang malam
Dalam nyanyian subuh menjelang fajar
Ziarah ini
Adalah perjalanan menuju diri
Tertambat jangkar niat
Selagi berlabuh di tepi samudera kehidupan
Sebelum lepas dalam gelombang harapan yang tersekat.
(Lereng bukit, 08 November 2013)
Jumat, 01 November 2013
SEPINYA MALAM INI
Sepinya malam ini
Membalut luka rindu yang kian perih
Sendirinya rasa ini
Memagut hati yang kian melambung
Sumbangnya siul ini
Menelan nyanyian jiwa yang kian menggelisah
Yang kugapai
Cuma keeping-keping harapan yeng tercecer
Yang kupandang
Cuma lambaian samar di seberang pulau
Yang kudengar
Cuma deburan ombak pias menerpa bibir pantai
Yang tertinggal
Cuma seonggokan ranting janji
Tuk nyalakan api cinta
Menghagatkan guratan tapak gontai
Yang terus melangkah
Menuju kaki langit
Senin, 22 Juli 2013
KEKASIH JAUH DI PULAU
Sepi membaring ku dalam
kesendirian
Pasrah beralaskan tikar dalam bilik bambu
Jari jemari erat
menyatu menopang kepala
Terkulai lemas menatap langit-langit
angan terus bertanya
Memantul jawban bisu terus melilit
Helaan napas seakan
melepas asa
Larut dalam angan yang
kian melambung
Meretas batas menerobos
penghalang
Melaju di atas pucuk-pucuk gelombang
Menggapai pulau mu
pulau ku.
Kau kekasihku di
seberang pulau
Pernahkah kau rasakan
sepi ini
Pernahkah kau rasakan
rindu ini
Pernahkan kau
lambungkan angan
Pernahkan kau terus
bertanya, dengan seribu jawaban membisu.
Kau kekasihku yang di
sana
Jangan kau rasakan yang
kualami
Tak tega kutemukan
dirimu dalam bilik yang sepi
Tak rela kudapatkan
sinar matamu yang sayu
Tak lepas kueratkan
kasihku padamu
Walau terus bergulat
Dalam sepi yang melilit
jiwa
Menggetir kerinduan
Menatap wajahmu dari
mata ke mata
Rabu, 17 Juli 2013
DERAP ZIARAH
Derap-derap langkah
gontai pasti.
Mendaki lembah menuruni
bukit
Meliuk lereng mengapit
ngarai
Sejenak
Meraih puing-puing akar
tersisa
Menopang semangat terus
berjalan
Desau angin menerpa pucuk-pucuk rimbun
Seakan menelan helaan
napas yang terengah
Membasuh lelehan
keringat terkuras
Menyejuk kepanasan yang
melilit
Gemercik air mengalir
bening di kaki bukit
Merayuku duduk di
pinggir kali
Memandang riak-riak
mengalir di celah-celah batu
Jernih sebening sinar
mata yang terus memanah
Menikam jiwa yang terus
berkobar
Menggapai puncak
tertuju
Dalam kicauan burung
menggema
Nada-nada rimba
memantul merdu
Mengundang nyanyian
hati gurat menyahut
Lirikan alam lestari
terpatri
Berdendang tapak-tapak
terukir
Ziarahku sampai
Menjelang fajar merekah
Menyinari wajah-wajah
Pengobat Rindu
Penghuni istana lembah
keemasan budaya
Wae Rebo : 12 juli 2013
Langganan:
Postingan (Atom)