Senin, 13 Mei 2013

LELAH MENJELANG



Di saat malam lelah menjelang
Kuputuskan untuk sejenak berhenti
Menarik napas dari ketinggian angan
Kulihat sinar mata  mengayuhberpacu
Menggapai ketinggian anganku bersanding


Ditengah kesendirianku,
Kesepian menggiring untaian  tanya
Alamatkan pada mu   "siapa"

Ah…..
Aku adalah aku
Yang tak perlu memahami
Karena tak perlu dipahami
Ketusmu

Akankah dirimu
“adalah sebuah harapan”
Bagi labuhnya kesendirian malam lelah menjelang?
Kembali untaian tanya mengalir dalam lamunan kepedulian melambung

Harapan  Sejujurnya,
butuh sandaran hati yang mendengar keluh
ketika diluar sana begitu menyesakkan,
yang menyemangati ketika lelah menerpa,
yang mendorong ketika  lagi kehilangan semangat
Malam lelah menjelang

Kutunda paham itu datang
Aku tak sendirian lagi
Karena bersama lamununanku
Yang tak perlu kupahami

Jumat, 10 Mei 2013

SENJA INI

Di tepinya senja ini
Kutitip sebuah kesah yang membelenggu
Berpagut dalam jiwa terpasung
Melilit semangat yang menggelora

Di remang cahaya kaki langit
Kutaburkan serpihan niat kusam kelabu
Terbersit sepanjang ziarah hari ini
Mengharap lekas pergi di balik awan
Hilang bersama kemilau ombak terpias

Kau yang kian bertahta di dalam lubuk hati
Haruskan kudiam dengan seribu bahasa yang lantang?
Ataukah kudendangkan dalam pancaran sinar mata yang sayu?
Dapatkah kuhabiskan kisah bersama mentari hari ini?

Kutahu …kau pun tahu
Aku hanyalah sebuah pulau
yang tepinya selalu diterpa riak-riak gelombang
asmaramu-asmaraku

Minggu, 05 Mei 2013

SOLOR

SOLOR

Solor, Tanah Nuha Ekan Tone
Tempat saya belajar menjadi batu
yang keras menancap bumi dan ganas menantang matahari
Karena di sini kami mencari makan di celah-celah batu...

Solor, Tanah Nuha Ekan Tone
Tempat saya belajar menjadi kayu
Yang kokoh merangkul tanah dan liat menelusuri karang
Karena di sini kami mencari minum pada akar-akar yang tidak pernah panjang...

Solor, Tana Nuha Ekan Tone
Tempat saya belajar menjadi api
Yang membakar batu dan kayu menjadi abu
Agar tersisalah humus bagi tanah kami yang hanya terselip di antara cadas-cadas...

Solor, Tanah Nuha Ekan Tone
Tempat saya belajar menjadi batu
menjadi kayu
menjadi api
Agar keras dan liat meniti kehidupan!

2006
(oleh : Joseph Lagadoni Herin)
 
 

Rabu, 06 Maret 2013

KEKASIHKU AMAN

Sayang....semuanya hanya karena dirimu...
Andaikan bukan untukmu tak mungkin aku bertahan sampai malam yang jauh sejauh seperti ini
Bahkan sampai membuka hari yanb baru.....
Kau pun tahu sayang
Kini aku hanya untukmu

Hanya satu yang kuimpikan cinta kita abadi
sampai aku tak berdaya mendampingimu

Sayang
tetaplah hangat pelukanmu
Walau angin pagi hari berhembus kedinginan
menerpa bilik bambu
lereng bukit ini

Kau pun tahu..tidak semua tahu
Aku ada untukmu
Kau ada dalam semangatku
Merenda Rindu tak bertepi
Sampai??????

Kamis, 28 Februari 2013

DEKAPAN MEMORI

Malam ini kian menyepi
Angin lereng bukit desir berhembus
membangunkan rindu yang terlelap
Dalam dekapan memori berlalu

Kau yang di sana....
Masihkah  kau ingat
Janji kita menyatu di bibir pantai
Tangan kita berjabat erat enggan melepas
Mata kita beradu enggan berkedip
Bibir kita bungkam seribu kata

Ingatkah kau kala itu
seirama langkah kita berderap
menghitung batu-batu kering
terisisa dari lumatan gelombang terpias
di pantai senjanya sebuah kisah

Kau yang kini jauh
masih angin malam ini
menerpamu sama seperti ku di sini
di teras gubuk bambuku
lereng bukit.

Kau...
yang didalam dekapan memori
bangunlah...... marilah kita
kembali mengulang.....
kanangan itu
di bawah sinar rembulan
di atas pasir putih
duduk menulis dengan guratan jari
hati kita berkata tetang rasa....

Rabu, 20 Februari 2013

MENGAPA

Mengapa
Rintik-rintik kerinduan ini
Terus berguyur membasahi jiwa
Menggigil sepanjang tapak ziarah
Menggetar kasih yang terus menetes

Mengapa
Sinar matamu terus merayu
Menerobos lubuk hati
Yang bisu menyimpan namamu

Haruskah aku pergi?
Ataukah tetap di sini
Merenda rindu yang terus mengharu
Memandang birunya laut …menghempas dahaga
Tak setitik air terteguk

Is…….gadisku
Semoga kau pun tahu
Kerinduan ini
Sinar matamu
Kan abadi
Menemani jiwa yang terus berkelana

Rabu, 30 Januari 2013

BULAN PURNAMA

Purnamamu hadir lagi
Membangunkan hatiku yang terlelap dalam kerinduan
Menyinari jiwaku yang bergelora dalam asmara
Lembut memanggilku berkelana
Setia menemaniku menerawang ….

Kau purnamaku
Sindah raut wajahmu mempeso hatiku yang hilang
Mengembara entah sampai kapan

Dalam semilir bayu yang mendesir
Kubisikan satu dari seribu kata tak terucap
Kutitipkan satu dari sekian bening impian menggetar
Kuakui satu ketulusan
Pada purnamamu yang menerobos jiwaku
Kulihat wajah kekasih yang jauh di pulau

Is.....
Mari memandang bulan purnama
sindah purnama wajahmu
yang selalu kurindu

Ruteng, 30 Januari 2012. 1: 52