Senin, 27 Mei 2019

HARI INI HARIMU



Di hari ini
Kubingkai namamu dalam lukisan nan indah
Tersenyum  menghiasi  dinding  hati
Membangkiktan  angan melambung
Menggapai wajah tak lagi bayang
Mengisi waktu yang terus datang dan pergi

Hari ini , hanya untukmu
Haruskan aku hadir di sana
Berduaan tersenyum saling memandang
Sembari mengetuk kedalaman  jiwa
Membangkitkan niat  tuk mampu mengucap jujur
Tangkai jiwakujatuh dalam genggaman hatimu

Hari ini, puisiku untukmu
Tentang rasa yang pelan menerpa
Tentang bisikan hati yang lembut tak terdengar
Tentang rindu  yang mengurat jiwa
Tentang angan yang terus berekelana
Yah tentang dirimu, diriku

Hari ini, harimu
Kukuirimkan puisi yang tertulis dengan pena cinta
Dan kubacakan dengan suara lantang
Mengalir  dalam hembusan  napas tidurmu  yang lelap
Merayu dalam mimpi mesrah
Erat menggenggam tanganmu yang terbuka

Kau yang , memiliki hari ini
Bangunlah
Terimalah bingkisan ini
Genggamlan bait-bait puisi ini
Yang hanya untukmu

SENJA

Di tepinya senja ini
Kutitip sebuah kesah yang membelenggu
Berpagut dalam jiwa terpasung
Melilit semangat yang menggelora

Di remang cahaya kaki langit
Kutaburkan serpihan niat kusam kelabu
Terbersit sepanjang ziarah hari ini
Mengharap lekas pergi di balik awan
Hilang bersama kemilau ombak terpias

Kau yang kian bertahta di dalam lubuk hati
Haruskan kudiam dengan seribu bahasa yang lantang?
Ataukah kudendangkan dalam pancaran sinar mata yang sayu?
Dapatkah kuhabiskan kisah bersama mentari hari ini?

Kutahu …kau pun tahu
Aku hanyalah sebuah pulau
yang tepinya selalu diterpa riak-riak gelombang
asmaramu-asmaraku

SENJA INI

Di tepinya senja ini
Kutitip sebuah kesah yang membelenggu
Berpagut dalam jiwa terpasung
Melilit semangat yang menggelora

Di remang cahaya kaki langit
Kutaburkan serpihan niat kusam kelabu
Terbersit sepanjang ziarah hari ini
Mengharap lekas pergi di balik awan
Hilang bersama kemilau ombak terpias

Kau yang kian bertahta di dalam lubuk hati
Haruskan kudiam dengan seribu bahasa yang lantang?
Ataukah kudendangkan dalam pancaran sinar mata yang sayu?
Dapatkah kuhabiskan kisah bersama mentari hari ini?

Kutahu …kau pun tahu
Aku hanyalah sebuah pulau
yang tepinya selalu diterpa riak-riak gelombang
asmaramu-asmaraku

MIMPI

Yang...
Selamat bermimpi
Tentang rembulan
Tentang semilir angin malam
Tentang piasan ombak

Yang...
Selamat bermimpi
Mengulang kenangan
Tangaku tanganmu menggenggam erat
Sembari
Duduk di bibir pantai
Di bawah remang rembulan
Jariku jarimu
melukis hati yang hilang
di pasir putih

Rangkat 25 Mei 2019

NYANYIAN JIWA

Nyanyian ini
Kulantungkan bersama gelora jiwa
melilit kerinduan tak bertepi
Melilit keheningan memanggil
Menggores kebisuan  terpantul

Nyanyian ini.....
Kukirim lewat cahaya Rembulan
Bersama Kedipan bintang

Hatiku terus bersyair
Tentang birunya rindu
Memagut Harapan
Memori kembali terulang

Berteduh di keheningan telaga
Memantul hatiku hatimu
Terpaut tak lepas....

Rangkat Atas, 26 Mei 2019


Senin, 17 Oktober 2016

HUJAN

Hujan mengapa kau turun tak hentinya..
Hujan tega kau batalkan janjiku
Bertemu dengannya
Walau dalam kisah basah berdua
Di persimpangan jalan

MADONA

MADONA,....!!!!
MADONA
MADONA

ku kan tetap memnggil namamu
Dalam gelapnya siang
dan terangnya malam


Ku kan tetap bernyanyi untukmu
Takala menuruni bukit
dan mendaki ke lembah.
Dan...kukan tetap tegar
Dalam semangat yang lunglai
dan ku akan tetap tersenyum
dalam getir jiwa yang tersayat

MADONA
MADONA
MADONA

Kuttulis namamu
pada Loh hati yang hilang